Kita abadi. Pada puisi pengarang menyatakan bahwa ada seseorang yang menyebut bahwa waktu itu fana, sedangkan manusia itu abadi. Hal ini sangat bertentangan dengan kenyataan yang sesungguhnya. Sebelum itu, kita harus memahami terlebih dahulu makna fana dan abadi.
Puisi Sapardi yang berjudul Tangan Waktu dan Yang Fana Adalah Waktu memiliki makna penyimbolan pada kata waktu. Hal inilah yang menjadi perhatian penulis dalam menganalisis puisi Sapardi. Tujuan kajian ini untuk mengetahui secara struktural bagaimana pemaknaan puisi Tangan Waktu dan Yang Fana Adalah Waktu. Sapardi Djoko Damono, penyair Indonesia angkatan 1970-an. Puisi Yang Fana Adalah Waktu Sapardi Djoko Damono. TRIBUNJATENG.COM - Puisi Yang Fana Adalah Waktu Sapardi Djoko Damono: Yang Fana Adalah Waktu. Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga. sampai pada suatu hari. kita lupa untuk apa.1. Diksi Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada puisi Yang Fana adalah Waktu adalah penggunaan kata konkrit. Kosa kata yang digunakan ialah kosa kata keseharian yang sudah ada dan tidak mmunculkan makna yang baru 2. Imaji Pada bait "memungut detik demi detik,merangkainya seperti bunga", memunculkan imaji visualisasi.
hX7Mv. 465 163 200 39 374 337 69 311 377